KUNCI SUKSES PETERNAKAN AYAM BROILER

Minggu, 25 September 2016

Usaha Peternakan Burung Puyuh

Usaha Budidaya Puyuh
 Sekarang ini, permintaan telur puyuh semakin meningkat setiap harinya. Sehingga setiap peternak burung puyuh dapat kebanjiran orderan sampai 8 ribu telur setiap harinya. Selain itu, permintaan daging puyuh dan bibit burung puyuh pun semakin besar. Hal ini membuat seorang peternak burung puyuh mampu menghasilkan omzet minimal sebesar Rp.10 juta setiap bulannya. Lumayan bukan?


Usaha peternakan Puyuh kelihatannya usaha yang sepele,dimana memiliki postur tubuh yang kecil,telurnya juga kecil-kecil,tetapi apabila kita menganalisa secara detail,ternyata usaha ini sangat menjanjikan,dimana lahan yang dibutuhkan lumayan sempit dan peralatan kandang bisa kita menggunakan kayu bekas dan tempat minum dan pakan bisa kita gunakan tempat minuman yang berbahan plastik,yang jelasnya harus kreatif untuk bisa menggunakan modal yang seminimal mungkin untuk mendapatkan keuntungan yang besar,apalagi saat sekarang ini peternakan puyuh masih dianggap masih awal khususnya di Kabupaten Wajo Propinsi Sulawesi-Selatan,
Secara efektik burung puyuh mempunyai masa produksi telur cukup panjang yaitu 18 bulan bahkan ada yang sampai 2 atau 3 tahun baru dilakukan pengafkiran,lumayan lama bukan?
Nah,,sekarang kita menganalisa berdasarkan harga yang ada di Kabupaten Wajo,:
 I.Permodalan
  • Modal puyuh untuk umur 4 minggu : 1000e x @Rp.11.000.-=Rp.11.000.000,-
  • Biaya pakan sampai bertelur           : 1000e x@Rp.  2.000,-=Rp.  2.000.000,-
  • Biaya pembuatan kandang              : 3unit x @Rp.700.000,-=Rp. 2.100.000,-
  • Biaya lain-lain                                 :                                       Rp. 1.000.000,-
           Sehingga total modal awal                                               =Rp. 16.100,000,-
 II. BIAYA PEMELIHARAAN PER PERIODE :
a. PAKAN :
a.1. Harga pakan masa bertelur : Rp.4.300,- / kg. Dan tiap ekor puyuh jatah pakan : @ 22,5 gram / ek / hr.
a.2. Biaya pakan per periode (1 tahun) masa produksi atau (365 hari) = 1000e x (0,0225 x Rp.4.300,-) = Rp.96.750,- x 365 hari = Rp.35.313.750,- / periode.
b. BIAYA OPERATIONAL :
b.1. Biaya tenaga kerja : setiap tenaga kerja mampu memelihara kapasitas : 5.000 ekor, upah : Rp.400.000,- / bulan.
b.2. Biaya tenaga kerja : Rp.400.000,- x (1000e/5.000e) x 12 bulan = Rp.960.000,- / periode.
b.3. Biaya listrik dll tidak dihitung karena kecil sekali.
b.4. Biaya obat dan vaksin diperkirakan : Rp.15.000,- / bln x 12 bulan = Rp.180.000,- / periode.
c. BIAYA PENYUSUTAN :
c.1. Biaya penyusutan puyuh : (Rp.11.000.000,- + Rp.2.000.000,-) = Rp.13.00.000,-. Pada saat diafkir puyuh deflesi (-10%) maka pendapatan dari puyuh afkir =900e x harga afkir @ 2.000,- = Rp.1.800.000,-. Jadi biaya yang harus disusutkan : Rp.13.000.000,- – Rp.1.800.000,- = Rp. 11.200.000,-.
c.2. Biaya penyusutan kandang : Biaya pembuatan kandang : Rp.2.100.000,-. Kandang bisa dipakai sampai 5 periode. Jadi penyusutan kandang : Rp.2.100.000,- / 5 periode = Rp.420.000,- / periode.
TOTAL BIAYA PAKAN + BIAYA OPERATIONAL + BIAYA PENYUSUTAN SBB : + Rp.35.313.750,- +  Rp.960.000,-+ Rp.180.000,- + Rp.11.200.000,- + Rp.420.000,- = Rp.48.073.750,-
Produksi telur puyuh pada puncak produksi bisa sampai 95%, pada umur 14 bulan (masa produksi puyuh 1 tahun) produksi telur masih bisa 70%, dengan perhitungan produksi telur rata rata minimal 75%.
PENDAPATAN HASIL TELUR :
Produksi telur puyuh rata-rata : 75%
Atau :1000e x 75% x 365 hari = 273.750 butir.
IV. BIAYA POKOK PER BUTIR TELUR PUYUH (BEP) :
BEP atau Break Event Point : adalah titik harga dimana peternak tidak mendapatkan kondisi laba atau rugi, mudahnya disebut TITIK HARGA IMPAS.
TOTAL BIAYA PER PERIODE : Rp.48.073.750,- / PRODUKSI TELUR PER PERIODE : 273.750 butir = Rp.175,6,- / BUTIR.
KESIMPULAN : HARGA BEP = Rp.175,6,- / Butir. Jadi pada harga tersebut peternak tidak untung dan atau juga tidak rugi. Selama harga jual peternak selalu diatas harga @ Rp.175;6,- / butir maka peternak akan selalu untung.
A. Dimisalkan harga jual pada kisaran harga @ Rp.300,- / Butir. Maka peternak sudah untung : @ Rp.300,- – bep @ Rp. 175,- = @ Rp.125,- / butir.
Bila peternak memiliki burung puyuh jumlah : 1000 ekor maka didapatkan keuntungan bersih : @ Rp.125,- x 273,750 butir = Rp.34.218.750,-.
ROI (Return on investment) tingkat keuntungan / modal : Rp.34.218.750,- / Rp.16.100,000,- = 212,53% (sangat bagus dalam 1 tahun)
B. Demikian dst bila harga jual @ Rp.350,- maka keuntungan bersih : @ Rp.350,- – @ Rp.134,- = @ Rp174,- x 273.750butir = Rp.47.632.500,-.
Sekian mengenai pembahasan yang dapat saya sampaikan untuk saat sekarang ini,semaoga ini bermamfaat buat teman-teman sekalian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar